Aurora adalah cahaya yang
tercipta di udara yang disebabkan oleh atom-atom dan molekul yang bertumbukan
dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal
dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan
lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet bumi di sekitar kutub
Utara dan Selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan
molekul atau atom yang berbeda. Misalnya, aurora hijau terbentuk oleh benturan
partikel elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah terjadi akibat benturan
antara partikel elektron dan atom oksigen. Bagian penting dari mekanisme aurora
adalah “angin matahari”, yaitu sebuah aliran partikel yang keluar dari
matahari. Angin matahari menggerakkan sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk
Van Allen).Energi ini akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas yang
kemudian akan bertabrakkan dengan berbagai gas. Hasilnya adalah warna-warna di
angkasa yang bergerak-gerak. Tekanan listrik mengeluarkan molekul gas menjadi
keadaan energi yang lebih tinggi, yang mengakibatkan lepasnya foton. Warna
tergantung pada frekuensi tumbukkan antara partikel-partikel dan gas-gas.
Mekanisme ini hampir sama dengan nyala lampu berpendar atau lampu neon.
Aurora biasanya muncul dengan
warna hijau, merah, biru atau lembayung. Orang-orang kuno menghubung-hubungkan
munculnya fenomena alam itu dengan penyakit dan peperangan. Aurora berwarna
merah terang pernah dianggap sebagai “kolam darah” para pejuang yang gugur
dalam peperangan. di North Country, Inggris, aurora dikenal sebagai “lembing
terbakar”. Sebelum revolusi perancis meletus, sebuah aurora muncul. Penduduk
Skotlandia dan Inggris mengaku mendengar suara pertempuran dan melihat
peperangan di angkasa. Pada tanggal 24 Februari 1716, berbarengan dengan
kematian James Ratcliffe, Earl Derwentwater terakhir, muncul aurora berwarna
merah terang dan bergerak cepat di langit. Sejak saat itu aurora itu dikenal
sebagai “Cahaya Lord Derwenwater”. Orang Eskimo atau suku Inuit percaya
fenomena alam yang terkenal dengan sebutan Aurora Borealis atau Cahaya Utara
itu muncul karena para arwah sedang bermain bola–memakai tengkorak singa
laut–di angkasa. Mereka juga percaya orang yang terlalu sering menonton
“pertandingan” itu akan menjadi gila.
Aurora terjadi di daerah di
sekitar kutub Utara dan kutub Selatan. Daerah kutub memiliki medan magnetik
yang cukup kuat sehingga dapat memunculkan aurora. Aurora yang terjadi di
daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis , yang dinamai
bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas.
Ini karena di Eropa ia kerap dilihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah
matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di
antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah
Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis.
Sumber : www.tripod.lycos.com
Pict : www.680news.com
0 on: "Aurora"